I'm fat | Cerita Tentang Saya

Aku masih ingat bahkan sangat ingat kalau dulu tak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiranku bahwa aku akan menjadi manusia yang gemuk. Aku berubah sama seperti kakakku. Yah, dia juga dulunya sangat kurus tapi tidak dengan sekarang. 

Kalian pasti penasaran kenapa aku bisa gendut, baca terus dibawah ada cerita singkatnya!!

Bulan Ramadhan berakhir jua. Sudah tak harus lagi menahan lapar dan dahaga. Entah kenapa, sejak saat itu juga, tepatnya dimulai dari hari lebaran. Nafsu makanku meningkatkan secara drastis, aku menjadi pemakan segalanya, apa yang ada di otak dan di depan mata aku lahap dan parahnya hal ini terus berlangsung hingga satu bulan lebih. 

Hingga di suatu hari, aku merasakan hal yang aneh. "Kok ada yang beda, apa yah?" Gerutuku dalam hati.

Lalu tersadar bahwa ada yang berubah dari tubuh ku, pipiku tembam, perut buncit, tangan dan kaki yang terlalu berisi menurutku. Yah... Aku gendut.

Sejak saat itu, aku berubah menjadi salah satu orang dari jutaan orang di dunia ini yang insecure. Mungkin karena aku sebelumnya bertubuh normal. Walaupun sempat menerima kalau ini udah terjadi. Tapi rasa insecure itu datang lagi bahkan diperparah sama beberapa orang yang ngebully aku. 

One day, aku merasa tak sendiri. 

Gini nih awal ceritanya, waktu itu hari Senin. Aku sebenarnya lagi ngejalanin diet kalori. Paginya nafsu makan aku masih terkontrol, aku makan sesuai porsi yang seharusnya. Tapi siangnya pas ngeliat ada makanan yang enak-enak. Ada daging ayam bumbu pedes, mie, wafer, kerupuk, kue, cilok, keripik. Nafsu makan aku lepas kendali. Aku lahap semuanya walaupun gak sampai ludes bahkan perut aku sampai kenyang banget. Sehabisnya aku dihantui sama rasa bersalah. Emang penyesalan selalu datang di akhir. 

Dalam hati daripada dihantui terus sama rasa bersalah mendingan jalan kaki itung-itung bakar kalori. Jalan-jalanlah aku. Ditengah perjalanan pulang kakiku melenceng dari arah rumah saat aku melihat teman SD ku. Aku singgah dulu di rumahnya temen aku itu, namanya Eliya. Di sana aku mengobrol dengannya. Ada hal yang aku lakukan disamping itu, aku memperhatikannya. Aku tahu betul bahwa saat masih SD, Lea bertubuh normal dominan ke kecil. Tapi ya...untuk kedua kalinya aku katakan " tidak dengan sekarang". Mataku menangkap pipinya yang tembam, tubuhnya yang lebih berisi. Bahkan aku merasa dia bahkan lebih berisi (gendut) dari aku.

Dari sana legalah hatiku. Terima kasih, Eliya. Karena tanpa kamu tahu, kamu telah menyadarkan ku bahwa aku tak sendiri, aku harus tetap percaya diri, dan aku tetap cantik kok walaupun gendut. Karena itu yang aku lihat dari kamu (Liya).

Seperti kata pepatah, setiap kisah pasti punya hikmah. Begitu pula dengan kisah ku. Aku bisa ikut merasakan bagaimana rasanya jadi orang gendut dan sulitnya untuk jadi kurus kembali. Mungkin ini akan jadi salah satu pengalaman yang gak akan terlupakan dalam hidupku.

 Aku menyimpulkan kalau :

Aku bisa kurus mungkin karena dulu aku sibuk sama sekolah sampai-sampai makan itu kaya gak penting, yang penting perut ke isi dan gak sakit magh. Makanya sering banget makan cuma sedikit. Sarapan misalnya cuma 2 lembar roti tawar pake selai. Lain lagi sama sekarang, gak sibuk sama apa-apa soalnya udah lulus dari SMA dan aku gak kuliah, gak kerja juga. Saking boringnya isi kepala makan-makan dan makan. Sampai akhirnya makan itu jadi hobi, udah gitu porsinya large. Plus mageran mau itu kerja ataupun olahraga. Kerja paling nyapuin rumah abis itu baringan lagi. And finally-nya gendut deh. 

Bener gak sih? Kalian ada gak yang abis lulus, nganggur, jadi tukang makan, terus gendut kaya aku. HAHAHA

Komentar

Postingan Populer